INDIGO
(ciri-ciri dan definisi)
Indigo adalah warna nila, biru
gelap. Anak indigo adalah anak yang memiliki lapangan aura berwarna nila. Cara
berpikirnya yang khas, pembawaannya yang tua, membuat anak indigo tampil beda
dengan anak sebayanya. Pacaran aura yang dimilikinya membawa kepada suatu
karakteristik perilaku unik. Secara fisik anak indigo sama sekali tak berbeda dengan
anak lainnya.
Lewat bukunya Understanding Your
Life Through Color, Nancy Tappe (1982) membuat klasifikasi manusia
berdasarkan warna energi atau cakra. Cakra adalah pintu-pintu khusus dalam
tubuh manusia untuk keluar masuknya energi. Konon pada tubuh manusia ada 7
cakra, yaitu cakra mahkota ada di puncak kepala, cakra Ajna di antara dua alis,
cakra tenggorokan di tenggorokan, cakra jantung di tengah dada, cakra pusar ada
di pusar, cakra seks ada pada tulang pelvis, dan cakra dasar ada di tulang
ekor.
Anak indigo memiliki keunggulan pada
cakra Ajna (the third eyes) yang berkaitan dengan kelenjar hormon
hipofisis dan epifisis di otak. Adanya mata ketiga ini membuat anak indigo
disebut memiliki indra keenam. Mereka dianggap memiliki kemampuan menggambarkan
masa lalu dan masa datang.
Satu hal yang penting dan digaris
bawahi, yaitu tidak jarang anak indigo salah diidentifikasi. Mereka sering
dianggap sebagai anak LD (Learning Sidability) ataupun anak ADD/HD (Attentian
Deficit Disorder/Hyperactivity Disorder). Perbedaannya adalah ketidakajegan
munculnya perilaku yang dikeluhkan. Misalnya pada anak indigo, mereka
menunjukkan keunggulan pemahaman terhadap aturan-aturan sosial dan penalaran
abstrak, tapi tak tampak dalam kesehariannya, baik di sekolah maupun di rumah.
Ciri-ciri Fisik Anak Indigo
Beberapa tulisan dan buku yang
membahas mengenai anak Indigo hanya mengemukakan ciri-ciri perilaku dan
kejiwaannya saja, dan tidak ada yang secara spesifik menjelaskan ciri-ciri
fisiknya. Apakah ciri-ciri fisik anak Indigo itu, yang membedakannya dengan
anak-anak pada umumnya, memang ada?
Berbicara mengenai jiwa dan gambaran
perubahannya yang muncul pada fisik, pasti sudah banyak orang yang tahu.
Bagaimana emosi, seperti marah, sedih, dan gembira akan tergambar pada perubahan
raut wajah, atau gerakan bahasa tubuh lainnya.
Emosi yang terjadi secara
berulang-ulang dalam jangka waktu yang lama bisa membuat suatu perubahan yang
menetap pada roman muka dan tampilan fisik lainnya. Orang yang berkarakter
jahat, sebagai contoh, seperti narapidana kambuhan, preman atau orang yang
dalam kehidupannya sehari-hari selalu bergelut dengan dunia kejahatan, akan
tergambarkan pada wajahnya dengan jelas. Begitu juga dengan orang yang
berkarakter baik, seperti orang yang penolong, dermawan, baik hati, wajahnya
akan tampak menyenangkan, teduh dan memberikan ketenangan apabila dipandang.
Pemahaman itulah yang digunakan
dalam pembuatan karakter tokoh film atau animasi kartun, di mana seorang
penjahat divisualisasikan dengan muka yang bengis, sorot mata kejam, jarang
tersenyum, sedangkan seorang pemuka agama bermuka bersih bercahaya, seorang
penegak hukum dengan wajah tegas, dan lain sebagainya.
Ciri-ciri fisik sejak lahir,
anak-anak hingga dewasa
Anak Indigo terlahir dengan jiwa
yang tua, atau tingkat kedewasaan dini pada usia sangat muda atau anak-anak.
Sebagian anak Indigo bahkan memperlihatkan pertumbuhan jiwa yang luar biasa
sejak usia bayi, seperti kemampuan berpikir analitik dalam memahami fungsi
benda-benda, menilai karakter orang dewasa, mengungkapkan maksud hatinya kepada
orang di sekitarnya, dan lain sebagainya. Pengaruh perkembangan jiwa yang
terlalu cepat itu juga tampak pada pertumbuhan fisik seperti gigi yang muncul
lebih cepat, dan kemampuan motorik seperti berjalan dan berbicara yang lebih
dulu dari bayi pada umumnya.
Karena kemampuan anak Indigo
terletak pada kekuatan jiwanya, maka bentuk fisik secara spesifik banyak
terdapat di bagian kepalanya. Ciri yang khas adalah bentuk kepala yang sedikit
agak lebih besar dari bayi atau anak-anak pada umumnya, terutama pada bagian
lingkar kepala, dan dahi serta pelipis yang lebih lebar.
Kuantitas otak anak Indigo biasanya
lebih besar disebabkan penggunaannya relatif lebih sering sejak usia dini tadi.
Mereka berpikir dan menganalisa setiap apa yang dilihat, didengar atau
dirasakannya.Pelebaran pada lingkar kepala menunjukkan penggunaan kemampuan
telepati, pada kening adalah analitik, sedangkan dahi adalah visualisasi dan
imajinasi citra-citra supranatural.
Bentuk daun telinga pun mempunyai
bentuk yang sedikit lebih keluar dari kepala, memanjang pada bagian ujung atas,
dan agak menekuk ke atas pada bagian cuping bawah. Lebih kuatnya “insting
reptil” merupakan sebab kemunculan ciri binatang yang tergambar pada bentuk
daun telinga ini.
Begitu juga dengan mata, terutama
tatapan mata yang sangat tajam dan dalam, dengan bagian pupil atau
orang-orangan mata yang lebih besar, sehingga tampak hanya tersisa sedikit
ruang untuk warna putih mata. Pandangan mata anak Indigo bertolak belakang
dengan pandangan mata anak autis. Kalau anak autis tidak bisa menatap mata
orang lain, atau tidak bisa berkonsentrasi pada satu titik dalam waktu yang
lama, sedangkan anak Indigo sebaliknya, mereka dengan berani menatap – sambil
menganalisa karakter – orang dewasa di depan mereka, dan tingkat konsentrasinya
terhadap sesuatu sangat tinggi untuk ukuran mereka. Sedangkan orang-orangan
mata yang lebih besar menunjukkan kemampuan melihat makhluk gaib dan hal-hal
yang tersembunyi lainnya dari dimensi-dimensi lain. Selain itu ada sebagian
anak Indigo yang terlahir dengan mata agak sedikit jereng, baik ke tengah – ke
arah hidung – atau ke luar.
Susunan gigi-geligi mereka biasanya
terlihat rapi dan bagus, dan terasa sangat tajam apabila anda merasakan
gigitannya. Pada usia bayi ketika mulai tumbuh satu dua gigi, mereka cenderung
melakukan kegiatan gigit-menggigit yang lebih sering dan intensif.
Ada semacam tanda aneh yang mungkin
ditemukan pada saat kelahirannya – dan mungkin terbawa sampai usia beberapa
tahun. Tanda itu terdapat di dahi, di antara kedua mata, sedikit agak di
atasnya. Tanda yang pada sebagian anak Indigo terlihat cukup jelas seperti
bekas pukulan yang membekas dalam dengan warna agak gelap samar. Tanda ini
seperti “mata ketiga” yang menampakkan dirinya secara fisik.
Demikianlah sedikit pengetahuan saya
tentang ciri-ciri fisik anak Indigo, yang mungkin bisa membantu para orang tua
dalam mengenali keindigoan pada anak-anak mereka, terutama untuk anak-anak
sejak usia bayi (balita) hingga usia anak-anak. Ciri-ciri tersebut di atas bisa
saja akan bertahan hingga usia dewasa, namun biasanya akan mengalami penurunan
atau peningkatan sesuai perubahan perilaku dan emosi jiwa. Secara umum, ukuran
kepala yang lebih besar, bentuk daun telinga, dahi dan kening yang lebar, dan
tatapan mata akan bertahan hingga usia dewasa.
Contoh Kasus
Annisa Rania Putri tergolong anak
ajaib. Bocah kelahiran 5 Juli 1999 berusia sembilan tahun itu menguasai bahasa
Inggris, Arab, Korea dan Belanda tanpa belajar secara formal. Kemampuannya itu
datang tiba-tiba.Bahkan dia juga mampu melihat hal-hal gaib yang tak bisa
ditembus penglihatan orang awam. Dia bisa menjangkau masa depan, menyembuhkan
orang sakit dan melatih meditasi orang-orang dewasa.
Bocah itu berceramah menggunakan
bahasa Inggris di depan anggota pengajian padepokan Toha. Dalam ceramahnya,
putri dari anggota TNIAD berpangkat kolonel itu bercerita soal makna berpuasa.
Menurut Annisa, puasa penting bagi semua orang. Sebab, puasa akan menimbulkan
energi cinta. Oleh karena itu, manusia butuh berpuasa karena dengan berpuasa
energi itu akan memuncak.
Dengan energi itu pula akan tercipta
sebuah kedamaian, perhatian kepada keluarga dan perhatian kepada sesama insan
manusia. “Dengan puasa kita bisa membuang energi negatif dan menumbuhkan energi
positif yakni energi cinta,” kata Annisa dalam bahasa Inggris.
Dalam sesi tanya jawab, seorang
penanya sempat menanyakan kondisi Indonesia yang penuh dengan bencana. Annisa
dengan lantang menjawab, bencana yang menimpa Indonesia masih akan terus
berlanjut. “Saya melihat itu,” katanya. Lalu dia meneruskan, “Saya tidak akan
menceritakan bencana apa yang akan terjadi di kemudian hari. Sebab kalau saya
ceritakan akan menimbulkan kegelisahan dan pikiran-pikiran buruk dari
orang-orang. Nah pikiran buruk itulah yang justru akan menimbulkan
bencana-bencana baru,” ujar Annisa. Dalam pesannya, bocah ajaib yang bisa
merancang rumah, mengoperasikan komputer, dan menyanyi, itu mengajak semua umat
manusia untuk berdamai.
Sebagai bukti kemahirannya merancang
bangunan, rumah bertingkat empat di Jl Janur Hijau, Kelapa Gading, Jakarta.
Kelebihan lain dari Annisa adalah mampu menginstal komputer sendiri. Menurut Ny
Yenni, keajaiban Annisa mulai terlihat sekitar medio Oktober 2002 lalu.
Ia melihat bunga besar yang ada di
dekat dinding tembok rumahnya padahal sang ibu tidak melihat apapun. Hal
lainnya, ia tidak menyebut ibu kepada Laksmi melainkan hanya sebutan biasa
saja. “Saya lebih tua dari Yenni (nama ibunya),” kata Annisa. Menurut Yenni,
sang ibu, tidak ada keistimewaan saat Annisa dilahirkan. Hanya saja, ia
terpaksa menjalani operasi caesar karena usianya saat itu 35 tahun.
Menurut sejumlah pakar, kemampuan
Annisa ini digolongkan sebagai anak indigo yaitu secara fisik masih anak-anak
namun batinnya tua (old soul).
Jika selama ini dia hanya
menyebarkan ilmunya itu lewat ceramah-ceramah dan kuliah, Annisa kini mulai
menjangkau lebih banyak orang melalui sebuah buku yang berisi kumpulan
tulisannya. Buku itu berjudul Hope Is on the Way: Kumpulan Pesan Alam.
Malam kemarin, ditemani ayah-ibunya,
Annisa berbagi cerita tentang buku yang diluncurkan di Jakarta 29 Agustus lalu.
“Buku ini berisi kumpulan ceramah dan kuliah saya di berbagai tempat dan waktu.
I just fixed some of them (saya cuma memperbaiki beberapa saja) sebelum
diterbitkan,” tutur Annisa yang tak bisa berbahasa Indonesia.
Perihal bahasa ini, orangtua Annisa,
pasangan dr Arwin SpKj dan Yenni Handojo, beberapa kali sempat miskomunikasi
dengan anaknya itu. “Suatu saat, karena beberapa kali kami sempat tidak
menangkap bahasa Annisa, dengan polos dia berujar ‘kenapa kok orangtua saya
bodoh begini’,” tutur Yenni yang tak pernah tersinggung tapi justru terhibur
dan bersyukur memiliki anak Annisa yang dilahirkannya secara caesar di Jakarta,
5 Juli 1999.
Meski masih anak-anak, buku Annisa
jelas bukan untuk konsumsi anak-anak. Bahkan, remajapun belum tentu bisa
mencerna pesan yang disampaikan Annisa dalam bukunya yang diterbitkan kelompok
penerbit Gramedia itu.
Sebab, isi pesan-pesan dalam tulisan
Annisa memang kelas berat, filosofis, dan mungkin baru bisa ditangkap oleh
orang-orang dewasa atau yang sudah tercerahkan. Dia membahas, misalnya, tentang
misteri kebijaksanaan, kasih, dan keadilan serta makna puasa.
Semua isi buku itu berasal dari
‘pesan-pesan alam’ yang bisa ditangkap Annisa kapan saja. Bisa tiba-tiba di
sela-sela pembicaraan dengan orang lain, tapi kerap di keheningan malam. “Kalau
sedang mendapat ‘pesan alam’, tangan Annisa biasanya bergerak mencoret-coretkan
‘pesan alam’ itu atau bibirnya seperti mengucapkan sesuatu,” kata Yenni.
Kelebihan Annisa sudah diakui banyak
pihak. Wapres Jusuf Kalla pernah mengundangnya, berbagai universitas terkenal
telah memintanya untuk memberi ceramah, dan sebuah majelis taklim yang
beranggotakan orang-orang kelas menengah atas di Jakarta kerap mengundang
Annisa.
Bocah itu juga memberi pelatihan dan
konsultasi pada beberapa kelompok meditasi di Jakarta. Kalau sampai sekarang
Annisa belum bersekolah, bukan bebarti orangtuanya membiarkannya. “Tapi, ketika
sekolah di dalam kelas justru gurunya yang belajar dari Annisa. Dia kemudian
tak mau sekolah,” ucap Yenni.
Kemampuan berbahasa Inggris Annisa
pun diperoleh secara alamiah. Setelah mulai bisa bicara saat berusia setahun
lebih, tiba-tiba Annisa sudah cas cis cus dalam bahasa Inggris.Keanehan lain,
ketika belum lancar bicara, saat diajak menjenguk neneknya yang sakit, Annisa
bilang ‘kembang’ dalam bahasa Inggris. Tak berapa lama, neneknya meninggal.
Kembang tadi tampaknya isyarat kematian.
Saat ditanya apa cita-citanya,
Annisa bilang ingin menjadi pengacara
10 jenis INDIGO
1. Komunikasi dengan
Tuhan:
Kemampuan ini berhubungan dengan
cakra mahkota pada bagian atas kepala yang merupakan pintu komunikasi antara
manusia dengan Tuhan. Cakra ini pada orang Indigo berwarna ungu yang sangat
kuat terutama pada saat terjadi koneksi dengan Sang Sumber. Hubungan dengan
makhluk-makhluk suci seperti malaikat dan dimensi lain yang lebih tinggi, juga
terjadi di cakra ini.
2. Telepati:
Telepati adalah kemampuan membaca
pikiran dan perasaan manusia atau makhluk lain sering dihubungkan dengan cakra
mata ketiga ~ cakra adalah semacam lubang hitam (black hole) pada jiwa kita ~
yang posisinya terletak di depan kepala (dahi). Enam kemampuan setelah ini juga
mengandalkan kekuatan cakra ketiga.
Mata ketiga tersebut pada tubuh kita
terletak di otak bagian depan. Secara fisik berupa ujung-ujung syaraf di kulit
luar otak yang berperan sebagai sensor gelombang yang datang.
Setiap kali orang berpikir dan
beremosi maka otak akan memancarkan gelombangnya. Gelombang berfrekuensi rendah
ini merembet dan memantul ke sana kemari dengan kecepatan cahaya kemudian
diindra oleh sensor di otak orang indigo dan diolah di otak untuk diubah
menjadi sebuah gambaran.
Kemampuan membaca pikiran dan
perasaan (menangkap gelombang) dimiliki hampir semua orang Indigo, termasuk
juga anak-anak Indigo yang masih bayi. Sedangkan kemampuan berkomunikasi jarak
jauh mengirim gelombang hanya dimiliki oleh orang Indigo tertentu saja.
3. Klervoyans:
Kemampuan untuk melihat kejadian
yang sedang berlangsung di tempat lain. Sama seperti pikiran dan perasaan yang
memancarkan gelombang, setiap peristiwa di alam juga memancarkan gelombang.
Gelombang tersebut dipancarkan oleh setiap makhluk yang terlibat dalam
peristiwa itu, bahkan benda mati sekalipun memancarkan gelombang dari gerak
elektron pada atom dan getaran molekulnya. Kemampuan ini meliputi juga
kemampuan melihat benda-benda yang tersembunyi atau berada di suatu tempat yang
tertutup.
4. Prekognision:
Hal ini berhubungan dengan kemampuan
memprediksi dan membuat peristiwa yang akan terjadi. Memprediksi peristiwa
artinya menggambarkan sebuah kejadian yang akan terjadi sedangkan membuat
peristiwa maksudnya menetapkan kejadian yang akan terjadi di masa depan.
Kemampuan untuk menetapkan suatu peristiwa di masa depan termasuk kemampuan
sulit yang jarang dimiliki oleh orang Indigo secara umum.
Prediksi diperoleh dengan 2 cara,
yakni dengan melihat langsung kejadian yang sedang berlangsung di masa depan
atau membaca dan menyimpulkan data-data yang ada di masa sekarang dan
menyimpulkan sebuah kemungkinan terbesar yang akan terjadi di masa depan.
Cara pertama dilakukan dengan jalan
mengembara di dimensi waktu. Rahasianya terletak pada keanehan sifat dimensi
waktu. Dimensi waktu tidak berbentuk linier seperti dimensi ruang, tapi
berbentukl spiral dengan arah putaran ke dalam dimensi ruang. Anda bayangkan
tangga berputar berbentuk spiral di dalam sebuah gedung.
Karena arah putaran spiral dimensi
waktu mengarah ke dalam dimensi ruang, maka pancaran gelombang yang dipancarkan
sebuah peristiwa di masa lalu atau masa depan bukan berasal dari luar tubuh
tapi dari dalam tubuh. Meskipun datangnya gelombang dari dalam tubuh diperlukan
usaha lebih keras menangkap gelombang ini karena sifat dimensi waktu yang bisa
melebar dan menyempit tak terbatas (tidak berhingga). Inilah yang disebut
mengembara di dimensi waktu.
Namun di dalam dimensi waktu
terdapat sebuah jalan pintas, yakni adanya dawai kosmik yang terletak memotong
spiral waktu. Anda bayangkan sebuah lift yang memotong tegak lurus arah putaran
tangga spiral tadi. Perjalanan dengan menggunakan lift pasti lebih cepat
dibandingkan dengan menuruni tanggal berjalan berputar.
Pada prakteknya mengembara di
dimensi waktu bagi seorang Indigo cukup dengan konsentrasi dan membayangkan
suatu waktu (Tahun, bulan, tanggal, atau jam) tertentu gambarannya bisa berupa
kalender dan sebuah jam, dan melihat apa yang terjadi pada saat itu. Akan lebih
mudah kalau ada orang / saksi yang diketahui terlibat pada peristiwa itu.
5. Retrokognision:
Berhubungan dengan kemampuan melihat
dan membuat peristiwa di masa lampau. Yang dimaksud dengan kemampuan membuat
peristiwa adalah menetapkan suatu kejadian di masa lampau dan itu berpengaruh
kepada masa sekarang. Hal ini juga berhubungan dengan spiral dimensi waktu.
Kemampuan ini sangat jarang dimiliki oleh orang Indigo karena jarang
dipergunakan.
Yang umum dilakukan oleh orang
Indigo adalah melihat kejadian di masa lalu untuk menjelaskan suatu keadaan
yang ada di masa sekarang. Biasanya yang dicari adalah sebab-sebab suatu
kejadian, siapakah orang-orang yang terlibat dan bagaimana proses terjadinya.
6. Mediumship:
Orang Indigo mempunyai kemampuan
untuk menggunakan ruhnya dan ruh orang atau makhluk lain sebagai medium. Orang
Indigo mampu berkomunikasi dengan ruh untuk menggali informasi.
Ruh adalah gumpalan energi hidup
yang berstruktur (badan, kepala dan anggota badan ruh). Ruh menyimpan kenangan
seperti halnya tubuh manusia dengan otaknya. Kenangan yang direkam oleh ruh
berasal dari pengetahuan dasar yang bersifat idealis (berasal dari Sang Sumber)
dan sudah ada sebelumnya serta pengalaman yang bersifat realistis hasil
perjalanan selama hidup bersama tubuh.
Melihat makhluk dan berkomunikasi
dengan makhluk lain yang tidak terlihat tapi berada di dimensi kita termasuk
dalam kemampuan ini.
7. Psikometri:
Bermakna kemampuan menggali
informasi dan berkomunikasi dengani objek apa pun. Hal ini dimungkinkan karena
setiap benda terdiri dari susunan atom yang membentuk molekul. Molekul pada
benda padat, gas atau cair bergetar dan getarannya menghasilkan gelombang.
Molekul dan atom itu juga dapat menyimpan rekaman suatu peristiwa. Rekaman ini
bisa digali dan dibaca.
8. Sugesti hipnosis:
Orang Indigo yang tidak belajar
hipnosis bisa menghipnosis dengan kemampuan telepatinya. Walaupun proses
sugestinya berjalan lamban namun bersifat permanen dan bisa diwariskan. Contoh
adalah hasil sugesti hipnosis yang dilakukan orang-orang Indigo seperti para
Rasul, Nabi, wali dan orang suci lainnya. Pengaruh mereka masih terus berbekas
hingga sekarang.
9. Analitik:
Kecerdasan (IQ) orang Indigo
rata-rata di atas 120. Kelebihan dari orang biasa adalah kemampuan analisa data
secara cepat, luas dan kontinyu. Data-data yang tersebar dan acak akan
dikumpulkan dan saling dihubungkan dengan cepat. Sebuah kesimpulan atau jawaban
atas sebuah pertanyaan atau permasalahan bisa diperoleh oleh seorang Indigo
hanya dalam waktu beberapa detik, terutama yang berhubungan dengan analisa
kejadian alam. Kemungkinan ini berhubungan dengan kapasitas dan kemampuan
proses di otak yang lebih besar dari orang umum.
10. Telekinetik:
Telekinetik artinya menggerakkan
benda dari jarak jauh. Pada umumnya berhubungan kuat dengan kemampuan telepati
seperti sugesti hipnosis. Merubah perilaku orang lain dengan mengubah susunan
genetik pada spiral DNA dan menggerakkan sel, kelenjar atau organ tubuh dalam
sistem metabolisme tubuh. Kemampuan untuk menggerakkan benda dengan massa besar
tidak umum dimiliki oleh orang-orang Indigo.
Tetapi ada pula yang membaginya
menjadi 4 macam golongan anak indigo:
A. Humanis. Tipe
ini akan bekerja dengan orang banyak. Kecenderungan karir di masa datang adalah
dokter, pengacara, guru, pengusaha, politikus atau pramuniaga. Perilaku
menonjol saat ini hiperaktif, sehingga perhatiannya mudah tersebar. Mereka
sangat sosial, ramah, dan memiliki pendapat kokoh.
B. Konseptual.
Lebih enjoy bekerja sendiri dengan proyek-proyek yang ia ciptakan sendiri.
Contoh karir adalah sebagai arsitek, perancang, pilot, astronot, prajurit
militer. Perilaku menonjol suka mengontrol perilaku orang lain.
C. Artis. Tipe
ini menyukai pekerjaan seni. Perilaku menonjol adalah sensitif, dan kreatif.
Mereka mampu menunjukkan minat sekaligus dalam 5 atau 6 bidang seni, namun
beranjak remaja minat terfokus hanya pada satu bidang saja yang dikuasai secara
baik.
D.
Interdimensional. Anak indigo tipe ini di masa datang akan jadi filsuf, pemuka
agama. Dalam usia 1 atau 2 tahun, orangtua merasa tidak perlu mengajarkan
apapun karena mereka sudah mengetahuinya.
Ciri-ciri anak berbakat yang indigo:
- Memiliki sensitivitas tinggi.
- Memiliki energi berlebihan untuk mewujudkan rasa ingin tahunya yang berlebihan.
- Mudah sekali bosan.
- Menentang otoritas bila tidak berorientasi demokratis.
- Memiliki gaya belajar tertentu.
- Mudah frustasi karena banyak ide namun kurang sumber yang dapat membimbingnya.
- Suka bereksplorasi.
- Tidak dapat duduk diam kecuali pada objek yang menjadi minatnya.
- Sangat mudah merasa jatuh kasihan pada orang lain.
- Mudah menyerah dan terhambat belajar jika di awal kehidupannya mengalami kegagalan.
- Apa yang harus dilakukan orangtua:
- Hargai keunikan anak dan hindari kritikan negatif.
- Jangan pernah mengecilkan anak.
- Berikan rasa aman, nyaman dan dukungan.
- Bantu anak untuk berdisiplin.
- Berikan mereka kebebasan pilihan tentang apapun.
- Bebaskan anak memilih bidang kegiatan yang menjadi minatnya, karena pada umumnya mereka tidak ingin jadi pengekor.
- Menjelaskan sejelas-jelasnya (masuk akal) mengapa suatu instruksi diberikan, karena mereka tidak suka patuh pada hal-hal yang dianggap mengada-ada.
- Jadikan sebagai mitra dalam membesarkan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar